I. SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI
Sistem informasi terintegrasi atau yang sering disebut Enterprise Integration (EI) merupakan suatu konsep untuk membuat setiap aplikasi-aplikasi yang bekerja pada berbagai platform berbeda dapat bekerja sama, dan berhubungan guna menghasilkan suatu kesatuan fungsionalitas, sehingga memungkinkan untuk saling berbagi informasi di dalam enterprise maupun diluar enterprise. Sistem ini juga melibatkan berbagai fungsional area di dalam perusahaan, maupun hubungan perusahaan dengan pihak luar seperti pelanggan, dan pemasok.
Karakteristik Sistem Informasi Terintegrasi: tingkat keterpaduan (integrasi) yang tinggi untuk mengakomodasi kebutuhan data/informasi yang terpadu pula.
Integrasi sistem informasi dapat bersifat hirarkis yaitu pada tingkat transaksi akan memberikan masukan data kepada sistem tingkat manajerial atau sering pula dalam arah sebaliknya. Interaksi hirarkis adalah paling banyak diidentifikasikan dan diitegrasikan karena manajer mengetahui bahwa informasi harus diringkaskan menurut jalur hirarki disamping sistem yang bersangkutan ada di bawah satu garis komando dan karena manajer dalam bidang fungsional akan lebih banyak mengetahui data apa yang ada dalam sistemnya.
Mengapa Integrasi Penting?
Enquiry E = a + b + c + d
Jika A, B, C, dan D terpisah, maka a, b, c, dan d hanya dapat diperoleh satu demi satu, dan penyusunannya untuk membentuk E hanya bisa dilakukan secara manual.
Biasanya sulit untuk membuat atau mengidentifikasi informasi komposit yang terbentuk dari relasi-relasi antara dua atau lebih sistem informasi.
Dalam Penerapan Sistem Informasi Terintegrasi, ada 2 Pendekatan yang dapat Diterapkan:
- Pendekatan Total & Homogen:
Pada pendekatan ini, integrasi dilakukan semua aspek bisnis dengan kerangka/framework standart & dilakukan secara serentak di setiap bidang organisasi. Pendekatan ini menghabiskan biaya yang relatif mahal dan membutuhkan waktu yang cepat (tergantung kematangan IT di perusahaan).
Contoh: Implementasi Produk ERP seperti SAP,
Oracle Application/Peoplesoft
IBM
Sage Group, dan lain-lain.
- Pendekatan Bertahap:
Pada pendekatan bertahap, integrasi dilakukan mulai dari bawah dengan memanfaatkan sistem informasi yang sudah ada, setiap sistem informasi dirancang dan dirangkai mengikuti pola integrasi dan kebutuhan informasi yang akan datang. Pendekatan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, namun biaya yang dibutuhkan relatif lebih murah, namun butuh strategi khusus (Non Teknis Termasuk Political Will dari Pimpinan)
II. APLIKASI E-COMMERCE/E-BUSINESS
E–Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-Commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-Bisnis (e-Business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-Business lebih luas, tidak hanya sekadar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-Commerce juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-Commerce ini.
Kelebihan e-Commerce
- Kemampuannya untuk menjangkau pasar global, tanpa harus menyiratkan investasi keuangan yang besar.
- Produk dan layanan bervariasi
- Mempersingkat rantai distribusi
- Pembayaran lebih mudah
- Brand lebih dekat dengan konsumen
- Peningkatan kualitas layanan
- Belanja kapan saja
- Efisiensi biaya
Kekurangan e-Commerce
- Ketergantungan yang sangat kuat pada teknologi informasi dan komunikasi
- Kurangnya undang-undang yang memadai untuk mengatur kegiatan e-Commerce, baik nasional maupun internasional
- Budaya pasar yang menolak perdagangan elektronik (pelanggan tidak bisa menyentuh atau mencoba produk)
- “Hilangnya” privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan perekonomian negara
- Rawannya melakukan transaksi bisnis online
- Warna dan kualitas produk yang dijual belum tentu sama antara foto yang ditampilkan di website dengan produk asli.
Tujuh Jenis e-Commerce atau Bentuk Bisnis e-Commerce dengan karakteristik berbeda:
1. Business-to-Business (B2B)
B2B e-C meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya menggunakan jenis e-Commerce ini. Umumnya e-Commerce dengan jenis ini dilakukan dengan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email dalam proses pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
Contoh website e-Commerce B2B adalah Bizzy dan Ralali.
2. Business-to-Consumer (B2C)
B2C adalah jenis e-Commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini sesuai dengan bagian ritel dari e-Commerce yang biasa dioperasikan oleh perdagangan ritel tradisional. Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara tak merata atau bahkan bisa terhenti. Jenis e-Commerce ini biasa digunakan oleh penjual atau produsen yang serius menjalankan bisnis dan mengalokasikan sumber daya untuk mengelola situs sendiri.
Beberapa website di Indonesia yang menerapkan e-Commerce tipe ini adalah Bhinneka, Berrybenkadan Tiket.com.
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
C2C merupakan jenis e-Commerce yang meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online untuk melakukan transaksi tersebut.
Beberapa contoh penerapan C2C dalam website di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak dan Lamido. Disana penjual diperbolehkan langsung berjualan barang melalui website yang telah ada.
Namun ada juga website yang menerapkan jenis C2C dan mengharuskan penjual terlebih dulu menyelesaikan proses verifikasi, seperti Blanja dan Elevenia.
4. Consumer-to-Business (C2B)
C2B adalah jenis e-Commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-Commerce ini sangat umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya. Sekelompok besar individu menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi perusahaan yang mencari jasa atau produk tersebut.
Contohnya adalah sebuah website dimana desainer website menyediakan beberapa pilihan logo yang nantinya hanya akan dipilih salah satu yang dianggap paling efektif.
Platform lain yang umumnya menggunakan jenis e-Commerce ini adalah pasar yang menjual foto bebas royalti, gambar, media dan elemen desain seperti www.istockphoto.com.
Contoh lainnya adalah www.mybloggerthemes.com, sebuah website yang menjual ragam templateblog dari berbagai pengembang template.
Pembuat template dapat mengupload template yang dibuatnya pada link yang telah disediakan oleh MBT, kemudian MBT akan menjual template yang telah di upload dan berbagi keuntungan dengan pembuat template.
5. Business-to-Administration (B2A)
B2A adalah jenis e-Commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara online antara perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-Commerce ini melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang-bidang seperti fiskal, jaminan sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan lainnya. Jenis e-Commerce ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan investasi yang dibuat melalui e-Government atau pihak pemerintah.
Beberapa contoh website administrasi publik yang menerapkan B2A adalah www.pajak.go.id, www.allianz.com dan www.bpjs-online.com. Disana perusahaan dapat melakukan proses transaksi atas jasa yang mereka dapatkan langsung kepada pihak administrasi publik.
Perusahaan diharuskan untuk mengisi sejumlah persyaratan terlebih dahulu sebelum mendapatkan layanan dan baru diteruskan dengan proses transaksi.
6. Consumer-to-Administration (C2A)
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara individu dan administrasi publik.
Contoh area yang menggunakan jenis e-Commerce ini adalah :
- Pendidikan – penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan lainnya
- Jamsostek – penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya
- Pajak – pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya
- Kesehatan – janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran layanan kesehatan dan lainnya
Contoh penerapan C2A sama dengan B2A, hanya saja pembedanya ada pada pihak individu-administrasi publik dan perusahaan-administrasi publik.
7. Online-to-Offline (O2O)
O2O adalah jenis e-Commerce yang menarik pelanggan dari saluran online untuk toko fisik. O2O mengidentifiaksikan pelanggan di bidang online seperti email dan iklan internet, kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik pelanggan agar meninggalkan lingkup online.
Walaupun sudah banyak kegiatan ritel tradisional dapat digantikan oleh e-Commerce, ada unsur-unsur dalam pembelanjaan fisik yang direplikasi secara digital. Namun ada potensi integrasi antara e-Commerce dan belanja ritel fisik yang merupakan inti dari jenis O2O.
Hanya karena ada bisnis tertentu yang tidak memiliki produk untuk dipesan secara online, bukan berarti internet tak dapat memainkan perannya dalam hampir semua bisnis.
Contohnya, sebuah pusat kebugaran tidak akan bisa didirikan di ruang tamu rumah Anda, namun dengan menggunakan layanan O2O yang disediakan perusahaan seperti Groupon Inc, pusat kebugaran tersebut bisa menyalurkan bisnis offline nya menjadi online.
Beberapa perusahaan besar dengan pertumbuhan yang cepat seperti Uber dan Airbnb juga menjalankan bisnis mereka dengan jenis O2O.
Beberapa website di Indonesia yang menerapkan jenis O2O adalah Kudo dan MatahariMall. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan ritel besar di Amerika, Walmart.
Beberapa Aplikasi Umum yang Berhubungan dengan e-Commerce adalah:
- E-mail dan Messaging
- Content Management Systems
- Dokumen, spreadsheet, database
- Akunting dan sistem keuangan
- Informasi pengiriman dan pemesanan
- Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
- Sistem pembayaran domestik dan internasional
- Newsgroup
- On-line Shopping
- Conferencing
- Online Banking/internet Banking
- Product Digital/Non Digital
- Online SEO
Model-Model e-Commerce di Indonesia:
- Iklan Baris, merupakan salah satu bentuk e-Commerce yang tergolong sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke dalam dunia online. Penjual yang menggunakan social media atau forum untuk beriklan, biasanya tidak bisa langsung menyelesaikan transaksi pada website yang bersangkutan. Namun penjual dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung untuk bertransaksi. Contoh iklan baris: OLX.co.id (sebelumnya Tokobagus), Berniaga, dan FJB-Kaskus.
- Retail, merupakan jenis e-Commerce yang di mana semua proses jual-beli dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Oleh karena itu, kegiatan jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang tersedia tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satu-dua kategori produk. Contoh retail: Berrybenka, Zalora, dan Lazada.
- Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di website marketplace yang bersangkutan. Marketplace umumnya menyediakan lapisan keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran escrow atau lebih umum dikenal sebagai rekening bersama. Jadi setiap terjadi transaksi di dalam sistem marketplace tersebut, pihak marketplace akan menjadi pihak ketiga yang menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk sudah dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh pembeli. Setelah proses pengiriman selesai, barulah uang pembayaran diteruskan ke pihak penjual.
Demikian ulasan mengenai Karakteristik Sistem Informasi Terintegrasi dan Aplikasi e-Commerce. Bisnis e-Commerce adalah salah satu bisnis yang menjanjikan sehingga sobat tidak perlu ragu untuk mencobanya. Jika sudah memiliki rencana untuk membangun toko online, tapi tidak tahu bagaimana memulainya, sobat bisa mengandalkan jasa e-Commerce enabler seperti 8commerce. 8commerce adalah end-to-end e-commerce enabler Indonesia, mulai dari pengembangan e-commerce dan sistemnya, pemasaran digital, logistik, dan e-commerce fulfillment.
SUMBER:
hermawan.blog.binusian.org/files/2014/03/Pert-1-Totolan.doc
https://josh.rootbrain.com/seminar/Integrasi%20Sistem%20Informasi-Josua-M-Sinambela.pdf