Pada blog saya kali ini saya ditugaskan untuk membuat Artikel tentang Komputasi Awan (Cloud Computing).
Istilah cloud kini sedang tren di mana-mana, terutama di bidang IT. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan teknologi cloud ini? Bagaimana perkembangannya dan apa kelebihannya dalam computing? Simak penjelasan berikut!
DEFINISI KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING)
- Komputasi awan (cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer-komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing. Teknologi komputer berbasis sistem cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet.
- Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi, di mana pengguna komputer diberikan hak akses (login). Pada dasarnya, komputasi awan adalah semacam outsourcing program komputer. Dengan menggunakan komputasi awan, pengguna dapat mengakses perangkat lunak dan aplikasi dari mana pun mereka berada, program komputer di-host oleh pihak luar dan tinggal di cloud. Ini berarti bahwa pengguna tidak perlu khawatir tentang hal-hal seperti penyimpanan dan daya, mereka hanya dapat menikmati hasil akhirnya.
DEFINISI KOMPUTASI AWAN MENURUT PARA AHLI
- Menurut Laudon dan Loudon(2015) Cloud Computing adalah sebuah model komputasi dimana aktifitas pemrosesan. penyimpanan, perangkat lunak dan layanan lainya disediakan layakanya sumber virtual terpadu pada suatu jaringan yang umumnya adalah internet. Sumber daya computasi dari cloud computing tersebar dan dapat diakses berdasarkan kebutuhan dari perangkat apapun dan dimanapun terhubung.
- Menurut Bradshaw dan kawan-kawannya (2010) dalam jurnalnya Cloud Computing adalah model pengembangan, penyebaran dan penyampaian Informasi yang memungkinkan pengiriman produk, layanan dan solusi secara real time melalui internet. Cloud/Awan adalah metafora dari Internet sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut. Dalam Cloud Computing juga merupakan Abstraksi dari Insfrastruktur Kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metode computasi dimana kapabilitas terkait teknologi Informasi disajikan sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (di dalam awan) tanpa mengetahui yang ada di dalamnya, ahli dengannya atau memiliki kenadali terhadap insfrastruktur teknologi yang membantunya.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN
Ide yang mengawali terciptanya cloud computing berasal dari seorang Pakar Komputasi dan Intelegensi Buatan dari MIT, John McCarthy. Pada tahun 1960, McCharty menyatakan bahwa suatu hari nanti, komputasi akan menjadi infrastruktur publik seperti halnya listrik dan telepon.
Cloud computing telah berkembang seiring dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing.
Kemudian pada tahun 1995, Larry Ellison, pendiri perusahaan Oracle menelurkan ide mengenai “Network Computing” yang artinya kita tidak harus “menanam” berbagai perangkat lunak kedalam PC pengguna, mulai dari sistem operasi hingga perangkat lunak lainnya. Yang dibutuhkan hanya koneksi dengan server dan server akan menyediakan berbagai kebutuhan PC pengguna.
Kini terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus aplikasi perusahaan yang dijalankan melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang dikomersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka. Pada tahun 2007, Google , IBM dan sejumlah perguruan tinggi memulai riset komputasi awan skala proyek besar. Pada awal 2008, Eucalyptus menjadi sumber pertama AWS kompatibel API platform terbuka untuk menyebarkan awan swasta. Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya.
Microsoft sebagai perusahaan software terbesar, melansir “Microsoft Office 365” dan “Windows Azzure” sebagai sistem operasi (OS) berbasis komputasi awan yang digadang-gadang akan menggantikan OS Windows yang ada saat itu. Sementara itu Apple melansir MobileMe pada tahun 2008 untuk pengguna Mac yang disinkronisasikan dengan teknologi Cloud Computing. Tapi semua layanan secara bertahap ditransisikan dan akhirnya digantikan oleh iCloud dan layanan dihentikan pada 30 Juni 2012, dengan transfer ke iCloud tersedia hingga 31 Juli 2012. Setelah itu, semua data dihapus, dan alamat email akun yang tidak ditransfer ke iCloud ditandai sebagai data yang tidak terpakai.
Sedangkan Google mulai mengerahkan para penggunanya dalam penerapan sederhana cloud computing melalui layanan “Google Docs” dimana kita dapat memanfaatkan layanan secara online tanpa harus install program. IBM juga telah meluncurkan produk pertamanya yang bernama “LotusLive”. Tidak ketinggalan Hitachi Data System (HDS) sebagai perusahaan data penyimpanan ketiga terbesar di dunia dari Jepang menggarap “Leapdrive.com” sebagai salah satu layanan cloud computing berupa ruang penyimpanan yang diminati publik saat itu.
Banyak perusahaan bermunculan hanya untuk menyediakan layanan berbasis awan sebagai pengganti atau penyempurnaan aplikasi pada PC saat itu. Beberapa dari perusahaan tersebut adalah Zoho.com, sebuah office suite online, Evernote.com, yang merupakan sebuah situs yang ditujukan untuk catatan online , dan RememberTheMilk.com, manajemen tugas online.
Di Indonesia, ada PT Telkom yang setidaknya saat ini sudah menawarkan dua layanan aplikasi berbasis SaaS. Salah satunya melalui anak usahanya, Sigma Cipta Caraka, yang menawarkan layanan aplikasi core banking bagi bank kecil-menengah. Kemudian bekerjasama dengan IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PT Codephile, Telkom menawarkan layanan e-Office on Demand untuk kebutuhan kolaborasi/korespondensi di dalam suatu perusahaan. Telkom juga berinovasi dengan mengembangkan infrastruktur untuk cloud computing yang disebut sebagai TelkomCloud pada 18 Mei 2010. Kedua perusahaan tersebut menawarkan solusi IaaS dan PaaS.
Selain itu, ada biznet sebagai perusahaan ISP ternama yang sudah malang melintang untuk pasar corporate. Biznet meluncurkan salah satu layanan cloud yang disebut sebagai Biznet Cloud pada 25 Oktober 2010.
Untuk software, Jusfilin.com merupakan solusi SaaS pertama di Indonesia yang khusus di rancang sebagai aplikasi akuntansi berbasiskan komputasi awan. Jusfilin sendiri dikenalkan ke publik pada tanggal 29 April 2011. Selain justfilin, ada juga amplop.in dan ngaturduit.com yang kedua-duanya merupakan aplikasi pengatur keuangan pribadi berbasiskan cloud.
Berdasarkan layanannya, jenis-jenis Cloud Computing dibagi menjadi 6:
- Software as a Service (SaaS)
Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software(perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik.
Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb), instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain.
Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.
- Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut.
Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure, bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS.
Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa menyewa infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudahnya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud, dsb.
Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.
- SECaaS (Security as a Service)
Cloud computing jenis SECaaS menawarkan layanan yang diintegrasikan dengan infrastruktur perusahaan sehingga lebih efisien terhadap penggunaan biaya dibandingkan dengan kebanyakan perusahaan atau individu yang menyediakan layanan security untuk infrastrukturnya sendiri (dengan mempertimbangkan biaya total).
Dalam jenis ini, security dihantarkan sebagai layanan dari cloud, sehingga tidak memerlukan perangkat keras lokal untuk menghindari pengeluaran, dalam cloud computing berjenis SECaaS layanan yang ditawarkan untuk keamanan meliputi otentikasi, anti virus, anti malware/spyware, pendeteksi gangguan, pengelolaan keamanan, dan masih banyak lagi.
- MBaaS (Mobile Backend as a Service)
MBaaS juga di kenal sebagai BaaS (Backend as a Service) merupakan suatu aplikasi web yang dilengkapi dengan cara untuk menautkan aplikasi web tersebut ke layanan cloud computing, API (Application Programming Interface) menjadi perantara yang menghubungkan aplikasi tersebut dengan layanan cloud storage dan cloud computing, layanan seperti ini populer di gunakan pada aplikasi aplikasi Pembuat Animasi 3D dan khususnya aplikasi jejaring sosial dan aplikasi yang memiliki fitur push notification.
Anda tentu pernah menggunakan aplikasi Aplikasi WiFi Untuk Laptop dan jejaring sosial seperti Instagram yang tentunya membutuhkan space khusus untuk menampung media yang Anda upload, dan tentu saja space tersebut berada di “server Instagram” yang menyediakan layanan cloud storage untuk menyimpan media yang dikirim dari aplikasi mobile khusus yang terhubung melalui API.
Jadi, MBaaS atau BaaS merupakan layanan cloud storage dan cloud computing yang digunakan oleh konsumen secara tidak langsung, karena konsumen sebagai pengguna layanan cloud storage dan cloud computing tersebut secara langsung mengakses/menggunakan aplikasi, aplikasi tersebutlah yang terhubung ke cloud storage dan cloud computing melalui API.
- Serverless Computing
Komputasi tanpa server merupakan jenis cloud storage dan cloud computing yang sepenuhnya dikelola oleh penyedia layanan dengan mengaktifkan dan mematikan virtual machine seperlunya tergantung permintaan, permintaan biasanya bukan berdasarkan jumlah virtual machine melainkan per jam, oleh karena itu Serverless Computing sangat efisien dalam pengoperasiannya.
Sebenarnya nama serverless (tanpa server) digunakan bukan karena cloud storage dan cloud computing tersebut benar-benar tanpa server, melainkan karena penyedia tidak menggunakan server fisik melainkan virtual machine sepenuhnya, dengan demikian secara fungsional server tetap ada namun dalam bentuk virtual.
TIPE-TIPE CLOUD
Tipe-tipe Cloud dilihat berdasarkan pengguna:
- Private Cloud
Private Cloud ini berarti sumber daya cloud-nya digunakan bagi satu organisasi tertentu saja (secara privat, tidak dibagi ke pengguna/organisasi lain). Metode ini lebih banyak digunakan buat interaksi semacam intra-bisnis, di mana sumber daya cloud-nya bisa diatur, dimiliki, dan dioperasikan oleh organisasi satu yang sama.
- Community Cloud
Community cloud mengacu pada penggunaan source bagi komunitas dan organisasi.
- Public Cloud
Jenis cloud ini biasanya dipakai buat interaksi tipe B2C (Business to Consumer). Public Cloud menggunakan sumber daya komputasi yang dimiliki, diatur dan dioperasikan oleh pemerintah.
- Hybrid Cloud
Jenis Cloud yang satu ini bisa digunakan untuk kedua jenis interaksi B2B (Business to Business) atau B2C (Business to Consumer). Jadi, sumber daya komputasi terikat bersama tapi dengan cloud yang berbeda.
Kelebihan Cloud Computing:
- Murah
Penggunaan cloud computing sangat hemat biaya untuk alokasi perangkat keras. Cloud computing juga tidak memerlukan maintenance dan mengurangi pemakaian listrik.
- Mudah Di Akses dimana saja
Karena data kita tersimpan di dalam server di internet maka mudah bagi pengguna untuk mengakses data dimanapun dan kapanpun asal terhubung dengan internet.
- Fleksibilitas
Ketika data yang kita punya terlalu besar maka ia otomatis menambah kapasitas hanya dalam hitungan menit dengan melakukan self-provisioning. Sehingga tidak perlu melakukan penambahan jumlah komputer.
- Memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan , diantaranya Reduce Cost, Flexibility, Improved Automation, Sustainbility dan focus on Core Competency.
- Ramah lingkungan
Cloud computing termasuk teknologi yang ramah lingkungan karena ia tidak memerlukan banyak perangkat keras dan tentunya semakin meminimalisir penggunaan listrik yang tentunya memberikan pengaruh sehingga tidak ramah pada lingkungan.
- Aspek sosial
Cloud computing sangat berpengaruh pada hubungan sosial dimana seseorang bisa berkomunikasi dengan orang lain dari berbagai belahan dunia.
- Aspek Politik
Penggunaan cloud computing memudahkan kinerja pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
- Aspek Ekonomi
Penggunaan cloud computing dapat mempermudah dalam proses transaksi bisnis.
Kekurangan Cloud Computing:
- Tidak bisa dijalankan tanpa koneksi internet, itu artinya ketika akan mengakses data maka kita harus berada di daerah yang terjangkau jaringan internet. jika tidak ada jaringan internet maka tidak bisa mengakses data.
- Kurang aman terhadap privasi data pengguna, karena di hosting secara bersamaan sehingga sangat mudah diretas oleh hacker.
- Ketika data terhapus, maka kecil kemungkinan untuk memulihkan data.
- Kepatuhanya kepada provider masih diragukan.
- Kemampuan kebijakan keamanan pada provider masih diragukan dan tidak terjamin
- Jarangnya diadakan pelatihan dan audit IT sehingga masih banyak yang gagap akan teknologi ini.
- Data antar pelanggan sangat rapat sehingga memungkinkan terjadinya data yang tertukar.
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
1) Service Level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
2) Privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
3) Compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
4) Data Ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
5) Data Mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.
Semoga penjelasan di atas dapat membantu Anda memahami tentang apa itu cloud computing dan berbagai jenis layanannya secara lebih mudah. Mengerti konsep dasar cloud computing menjadi sangat penting di era serba cloud ini, terutama apabila dalam waktu dekat Anda memutuskan untuk beralih ke ekosistem cloud. Ingatlah untuk tetap bijak menggunakan segala layanan yang di tawarkan termasuk pemanfaatan cloud computing, gunakan layanan tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda, sampai jumpa di pembahasan selanjutnya.
SUMBER:
https://sis.binus.ac.id/2016/12/16/cloud-computing/
https://dosenit.com/jaringan-komputer/software-jaringan/jenis-cloud-computing
https://www.fandimedia.com/2017/11/pengertian-cloud-computing-menurut-ahli.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Cloud_computing
http://komunitaskita.net/mengenal-cloud-computing/
http://worldfriend.web.id/cloud-computing
http://teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing/
http://it.toolbox.com/blogs/oracle-guide/the-impact-of-cloud-computing-30014
http://teknik-informatika.com/apa-itu-cloud-computing-komputasi-awan/
http://uswahtech.uswah.net/berita-196-mengenal-teknologi-cloud-computing.html
http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2009/08/25/brk,20090825-194235,id.html
http://www.detikinet.com/read/2010/02/24/084138/1305595/328/lebih-jauh-mengenal-komputasi-awan
https://en.wikipedia.org/wiki/MobileMe
https://id.wikipedia.org/wiki/ICloud
https://id.wikipedia.org/wiki/Google_Drive
https://sites.google.com/a/student.unsika.ac.id/rahmat-age/keunggulan-dan-kelemahan-cloud-computing